Kesenian Asli Kabupaten Kebumen



Budaya Asli Kebumen Tari Cepetan dan Tari Lawet Melukiskan Kekayaaan Alam Kebumen
Oleh: Fajar Permadi
br /> Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, kabupaten Kebumen terletak pada 7°27’ - 7°50’ Lintang Selatan dan 109°22’ - 109°50’ Bujur Timur. Bagian selatan kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah, sedangkan pada bagian utara berupa pegunungan dan perbukitan yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu Selatan. Sementara itu, di barat wilayah Gombong, terdapat Kawasan Karst Gombong Selatan sebuah rangkaian pegunungan kapur yang membujur hingga pantai selatan berarah utara-selatan. Oleh karena itu, terdapat lebih dari seratus gua berstalaktit dan stalagmit. Sementara itu panjang pantai hingga 53 km yang sebagian besar merupakan pantai dengan fenomena gumuk pasir.

Luas wilayah kabupaten Kebumen sebesar 1.581, 11 km2 dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran rendah. Letak geografis Kebumen menjadikan Kebumen kaya akan potensi alamnya. Produk unggulan Kebumen seperti gula semut yang sudah mendunia dan terbukti sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Tidak hanya kaya akan potensi alamnya saja, Kebumen juga memiliki budaya yang sangat khas, baik itu baju adat, makanan khas, bahasa, dan tari-tarian. Semua itu, tidak terlepas dari kekayaan alam Kebumen. Salah satunya tari-tarian yang melukiskan kekayaan alam Kebumen. Tari-tarian tersebut yaitu tari Cepetan dan tari Lawet.

Tari Cepetan berasal dari Karanggayam kabupaten Kebumen yang bergenre sendratari. Nama tari Cepetan berasal dari bahasa Jawa, dari kata dasar cepet. Cepet merupakan nama dari salah satu jenis mahluk halus di Jawa, yang sering mengganggu anak-anak.

Tari Cepetan tercipta pada tahun 1943 yang tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia, sehingga tari Cepetan ini mengkisahkan kisah pada masa tersebut. Pada saat itu, Jepang masih menjajah Indonesia tidak terkecuali Karanggayam Kebumen. Sesepuh Karanggayam memerintahkan rakyat Karanggayam bekerja sama untuk membuka Hutan yang akan digunakan sebagai tempat tinggal dan lahan pertanian baru. Hutan tersebut bernama Curug Bandung yang terkenal sangat angker. Tidak mudah membuka hutan Curug Bandung karena mereka harus berhadapan langsung dengan berbagai mahkluk seperti hewan buas dan mahluk halus (cepet, banaspati, raksasa, dll). Akan tetapi, dengan usaha yang keras mereka dapat mengalahkan segala tantangan.

Kesenian Cepetan ini diperagakan oleh beberapa orang yang memakai kostum sederhana dengan disertai topeng karakter. Topeng yang digunakan ini, menggambarkan karakter manusia, hewan buas, dan mahluk halus (cepet, banaspati, raksasa, dll). Tari ini diiringi dengan alunan musik gamelan, dengan gerakan yang menggambarkan suasana pembukaan hutan Curug Bandung.

Gerakan tari dan kostum tari yang unik serta diiringi alunan gamelan, membuat Tari Cepetan semakin dikenal masyarakat luas. Beberapa grup tari bahkan sudah menampilkan tari ini di luar negeri.
Tari Cepetan tidak hanya dimainkan oleh orang dewasa saja, tapi anak-anak juga boleh memainkan tari ini. Sama dengan Tari Lawet, yang dapat dimainkan oleh anak-anak maupun dewasa

Kekayaan alam Kebumen dengan jumlah gua mencapai ratusan membuat tinggi populasi burung Lawet di Kebumen. Kita tahu bahwa sarang Lawet merupakan komoditas yang sangat berharga dan sangat tinggi nilai jualnya. Dengan populasi burung Lawet yang tinggi, sebagian masyarakat Kebumen berprofesi sebagai pengunduh sarang Lawet. Oleh karena itu burung Lawet menjadi ciri khas ataupun icon Kebumen, sama halnya dengan konsep tari Lawet.

          Tari Lawet mulai diciptakan tahun 1989 oleh Sardjoko atas perintah dari bupati. Bupati meminta diciptakannya tarian khas Kebumen untuk ditampilkan pada pembukaan jambore daerah tingkat Jawa Tengah di Widoro. Sesuai dengan namanya, tari lawet merupakan tarian khas Kebumen yang menggambarkan burung Lawet. Gerakan tari Lawet lincah dan ceria, sesuai dengan burung lawet tersebut.

           Makna tari Lawet yaitu menggambarkan kehidupan burung yang berusaha hidup untuk mencari makan sehari-hari. Gerakan tari Lawet antara lain: ngulet/angklingan, didis, loncat egot, lenggut, ukel nyutuk, lincah nyucuk, kepetan. Musik iringan tari ini ialah Lawet Aneba (laras pelog patet barang). Tari ini semakin cantik dengan kostum yang menarik dan menyerupai burung Lawet.
Dua tari di atas merupakan situs budaya dari Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong. Selain situs geologi dan situs biologi, situs budaya juga memperkaya geopark ini. Terbukti sudah, bahwa Kebumen layak mendunia dengan kekayaan alam serta kebudayaan yang dimiliki Kebumen. Oleh karena itu, pemerintah Kebumen sedang gencar mengelola potensi-potensi tersebut agar dapat mensejahterakan masyarakat Kebumen dan membawa nama baik Kebumen.
br /> Sumber referensi:
https://kebumen2013.com/cepetan-cepetan-alas-kesenian-tradisional-asli-karanggayam-kebumen/
https://budayajawa.id/tari-lawet-kebumen/
https://id.m.wikipedia.org

Komentar